Rabu, 26 Desember 2012

DAMPAK NEGATIF PERKEMBANGAN IT PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR


BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
            Dalam peradaban manusia kini tehknologi informasi berkembang dengan sangat pesat kemajuan teknologi itupun semakin menjalar, perangkat teknologi saat ini tidak hanya dipakai oleh kalangan tertentu tetapi sudah sangat meluas dari lingkungan kota hingga lingkungan pedesaan, dimana semuanya mungkin sudah dapat mengerti dasar dasar pemakaian alat tehknologi informasi dengan mudahnya sebut saja pemakaian komputer, hingga pemakaian teknologi komunikasi seperti handphone kini merambah semua usia dari anak-anak remaja hingga orang dewasa
            Pada zaman dahulu kala perkembangan teknologi informasi tentu tidak seperti saat ini, dahulu komputer digunakan sekedar untuk menyelesaikan masalah perhitungan,pekerjaan, mengetik ampai pemrogaman namun kini sejak berkuasanya tekhnologi jaringan dimana komputer dapat berhubungan dalam jarak yang sangat jauh sekalipun dimana komunikasi dengan komputer pun dapat dilakukan.
            Semakin kedepan tekhnologi informasi ini semakin canggih dengan banyaknya fasilitas yang dapat kita gunakan (multimedia) bayangkan saja; saat ini hanya dengan komputer kita dapat melakukan aktifitas pekerjaan yang cakupannya sangat luasi Memang benar perkembangan IT memilik dampak positif tapi di samping itu juga memiliki pengaruh buruk bagi perkembangan anak bangsa
.
B. RUMUSAN MASALAH
                Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis menarik beberapa rumusan masalah yang insyaAllah akan dijawab melalui penelitian ilmiah dan menjadi pembahasan dalam makalah ini yaitu:
1 Bagaimana sejarah dan pengertian IT?
2 Perangkat IT yang paling populer di Indonesia serta dampak negatifnya
3 Bagaimana cara antisipasi dampak negatif tersebut?

C. TUJUAN PENULISAN
            Makalah ini di maksudkan untuk membahas:
1.Sejarah dan pengertian IT
2.Perangkat IT yang paling populer di Indonesia serta dampak negatifnya.
3.Cara antisipasi dampak negatif  IT tersebut.

D. MANFAAT
            Manfaat mangkalah ini adalah memberi tambahan wawasan kepada calon pendidik maupun yang sudah menjadi pendidik tetang dampak negatif serta perangangkat IT apa saja yg sering menggangu perkembangan anak anak usia sekolah dasar dan mengerti bagaimana cara antisipasinya.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH & PENGERTIAN IT                                                                                                                                          
            Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain tetapi itu tidak bertahan secara lama karena Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas.
            Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
            Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi.
            Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
            Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan mengomunikasikan informasi

B. PERANGKAT IT YG PALING POPULER DI INDONESIA    SERTA DAMPAK NEGATIFNYA
1. Komputer
            Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak.pengaruh pengaruh buruk komputer adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh buruk dari game komputer
            Salah satu contoh pengaruh buruknya adalah dari kemungkinan anak, kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku menyimpang pada anak.
b. Pengarug buruk lewat internet
            Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang terdapat di internet. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet.
c. Pengaruh terlalu sering menggunakan komputer
            Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis,menggambar ataupun melakukan aktifitas sosial Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orang tua tidak membuat aturan bermain komputer.
2. Handphone (HP)
            Pada saat ini, banyak anak muda yang menggunakan barang elektronik yang sudah canggih. Salah satunya adalah HandPhone(HP), yang sering kita gunakan untuk alat berkomunikasi. HandPhone yang kita gunakan umumnya digunakan untuk berkomunikasi, tapi tidakkah anda tau bahwa anak muda sering menyalah gunakannya,yaitu untuk melihat hal-hal yang semestinya tidak patut mereka lihat apalagi sebagai pelajar. Bayangkan jika para pelajar melihat hal-hal seperti itu. Sekalipun belum ada pembuktian secara akademis, bahwa maraknya peristiwa penyimpangan seksual dan pernikahan dini saat ini adalah didorong oleh penyalah gunaan tekologi seperti situs porno di HP. Rancangan Undang-Undang agar pelajar tidak diperbolehkan membawa handphone diperbincangkan di mana-mana. Perilaku pelajar dewasa ini semakin menjadi-jadi. Tak sedikit pelajar yang ketahuan menyimpan video dan foto yang tidak senonoh di handphone. Belum lagi, handphone juga digunakan untuk tukar-tukanran jawaban ujian. Sebagaimana perkembangan zaman yang modern untuk lebih jelasnya dampak negatif dari pemakain handphon adalah sebagai berikut:
a. Menggangu perkembangan anak
            Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah? Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.


b. Efek radiasi
            Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permane orang tua dapat memberi nasehat bahwa ia belum waktunya untuk mengunakan HP.
c. Rawan Kriminal
            Pelajar adalah target utama dari penjahat terutama pencuri,ia dapat dengan mudahnya mengambil HP dari seorang anak serta bayak sekali kasus penculikan anak yang di sebabkan para pelaku melihat barang bawaan anak anak yang mewah.
d.Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa
            Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak di lihat seorang pelajar.
e. Pemborosan
            Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja.
3. Televisi (TV)
            Dengan segala potensi yang dimilikinya itu, televisi telah mendatangkan banyak perdebatan yang tidak kunjung berakhir. Bagi orang dewasa, mungkin apa yang ditampilkan oleh televisi itu bukanlah sebuah masalah besar, sebab mereka sudah mampu memilih, memilah dan memahami apa yang ditayangkan di layar televisi. Namun bagaimana dengan anak-anak dengan segala kepolosan yang dimilikinya, belum tentu mereka mampu menginterpretasikan apa yang mereka saksikan di layar televisi dengan tepat dan benar. Padahal Keith W. Mielke sebagaimana dikutip oleh Arini Hidayati dalam bukunya berjudul ‘Televisi dan Perkembangan Sosial Anak’ mengatakan bahwa: “Masalah paling mendasar bukanlah jumlah jam yang dilewatkan si anak untuk menonton televisi, melainkan program-program yang ia tonton dan bagaimana para orang tua serta guru memanfaatkan program-program ini untuk sedapat mungkin membantu kegiatan belajar mereka.”(1998:74). Dari kutipan tersebut diatas jelas bahwa yang harus diwaspadai oleh para guru dan orang tua adalah acara apa yang ditonton anak di televisi itu dan bukannya berapa lama anak menonton televisi. Padahal kecenderungan yang ada justru sebaliknya. Orang tua jarang benar-benar memperhatikan apa yang ditonton anak-anaknya dan lebih sering melarang anak-anak agar jangan menonton televisi terlalu lama karena bisa mengganggu jam belajar mereka. Disamping itu, apakah pernah pula terbersit dalam benak orang tua untuk ikut menonton tayangan-tayangan televisi yang diklaim sebagai tayangan untuk anak-anak? Pernahkan orang tua memperhatikan, apakah tayangan untuk anak itu memang sesuai dengan usianya? Padahal disinilah peran orangtua menjadi sangat penting artinya. Orang tualah yang menjadi guru, pembimbing, pendamping dan pendorong pertumbuhan anak yang paling utama. Dari orangtualah anak pertama kali belajar tentang sesuatu kebenaran dan kemudian menanamkan kepercayaan atas kebenaran itu. (Ibid) Sudah menjadi tanggung jawab orang tua pula untuk selalu mendampingi anak-anak dalam menonton televisi, memberikan pengertian dan penjelasan atas apa yang tidak dimengerti oleh anak-anak. Memberikan penjelasan kenapa suatu tindak kekerasan bisa terjadi dan apa akibat dari semua itu. Orang tua juga harus jeli dalam melihat program-program acara televisi yang ditonton oleh anak. Apakah cocok dengan usianya, apakah bersifat mendidik atau justru malah merusak moral si anak. Mungkin sebagai orang tua, tidak akan kesulitan untuk langsung melarang seorang anak untuk menonton film-film dewasa yang mengandung unsur seks dan kekerasan secara vulgar, karena dengan memandang sepintas lalu saja sudah jelas diketahui bahwa acara tersebut tidak cocok untuk anak. Tetapi pernahkah orangtua mengamati film-film kartun yang kelihatannya memang sudah layak menjadi konsumsi anak-anak? Pernahkah orang tua peduli bahwa berbagai tayangan film kartun Jepang yang mempertontonkan heroisme, seperti film seri Kenji, Dragon Ball dan sebagainya telah menyebabkan seorang anak menjadi seorang yang agresif? Demikian pula dengan tayangan film-film kartun yang penuh romantisme seperti Sailor Moon? Dan bagaimana pula dengan film-film yang lain? Sebuah penelitian menyebutkan bahwa tingkat pornografi pada film kartun anak-anak itu cukup tinggi, dan diantara film-film kartun anak di Asia, film kartun produksi Jepang menempati posisi paling tinggi dalam penayangan unsur pornografi. Sebagai contoh, Film Seri Crayon Sinchan yang sekarang begitu di gemari di Indonesia, ternyata di Jepang sendiri film tersebut tidak diperuntukkan untuk konsumsi anak-anak melainkan untuk konsumsi orang dewasa yang ingin kembali ke masa kanak-kanak. Akibatnya saat ini muncul perdebatan yang cukup seru dalam membahas masalah film seri Crayon Sinchan ini. Sebuah tulisan di Jawa Pos yang mengetengahkan keprihatinan terhadap film tersebut mengatakan bahwa sosok Sinchan itu tidak cocok untuk menjadi teladan bagi anak-anak. Sinchan sering bertindak kurang ajar dan kekurang ajarannya itu sering mengarah ke masalah seks. Sebagai anak kecil, Sinchan sering bermimpi tentang perempuan-perempuan dengan bikini dan ia pun senang sekali menyingkapkan rok ibunya. Memang dikatakan oleh Joseph T. Klapper bahwa media bukanlah penyebab perubahan satu-satunya melainkan ada faktor-faktor lain yang menengahi (mediating factors). Namun bagaimanapun juga, jika mengacu pada teori efek media maka terdapat teori Belajar, dimana seseorang itu belejar melakukan sesuatu dari media. Seorang anak bisa dengan fasihnya menirukan ucapan atau lagu-lagu yang di dengarnya di televisi. Mereka pun dengan segala kepolosan dan keluguannya sering pula menirukan segala gerak dan tingkah laku tokoh idolanya di televisi. Dengan demikian tidaklah mustahil jika anak-anak pun akan menirukan kenakalan Sinchan dengan segala kekurang ajarannya. Atau menirukan tindakan Superman ketika menumpas kejahatan dengan memukuli anak lain yang dianggapnya sebagai musuh. Dan ini menjadi langkah pembenar setiap anak-anak berbuat sesuatu, yang bisa jadi melanggar norma umum yang ada di tengah masyarakat kita.


C. CARA  ANTISIPASI DAMPAK NEGATIF PERKEMBANGA IT
1. Antisipasi Dampak Degatif Komputer
a. Antisipasi anak yg keseringan bermain komputer dan game komputer
            Berikan kesempatan pada anak untuk belajar dan berinteraksi dengan komputer sejak dini. Apalagi mengingat penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari pada saat ini dan masa yang akan datang.
            Perhatikan bahwa komputer juga punya efek-efek tertentu, termasuk pada fisik seseorang. Karena perhatikan juga amsalah tata ruang dan pencahayaan. Cahaya yang terlalu terang dan jarak pandangan terlalu dekat dapat mengganggu indera penglihatan anak.
            Pilihlah perangkat lunak tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak. Sekalipun yang dipilih merupakan program edutainment ataupun games, sesuaikan selalu dengan usia dan kemampuan anak.
            Perhatikan keamanan anak saat bermain komputer dari bahaya listrik. Jangan sampai terjadi konsleting atau kemungkinan kesetrum terkena bagian tertentu dari badan Central Processing Unit (CPU) komputer.
            Carikan anak meja atau kursi yang ergonomis (sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh anak), yang nyaman bagi anak sehingga anak dapat memakainya dengan mudah. Jangan sampai mousenya terlalu tinggi, atau kepala harus mendongak yang dapat menyebabkan kelelahan. Alat kerja yang tidak ergonomis juga tidak baik bagi anatomi anak untuk jangka panjang.
            Bermain komputer bukan satu-satunya kegiatan bagi anak. Jangan sampai anak kehilangan kegiatan yang bersifat sosial bersama teman-teman karena terlalu asik bermain komputer.
b. Antisipasi efek negatif internet bagi anak
            Berikut 9 kiat yang bisa digunakan sebagai tameng untuk mengamankan anak-anak dari konten negatif di internet, menurut perusahaan keamanan Eset, Kamis (25/8/2011).
1. Buatlah akun dan username tersendiri untuk anak
            Anak-anak harus punya akun sendiri di PC, dan memiliki username sendiri. Inilah satu-satunya cara yang efisien untuk mengawasi aktifitas apa saja yang dilakukannya di internet dan orangtualah yang menjadi sistem administratornya.
2. Awasi situs-situs yang dikunjungi anak lewat browsing record
            Jika ditemukan record yang terhapus, bisa menjadi pertanda awal jika ada yang dirahasiakan. Diskusikanlah dengan anak Anda tentang hal itu.
3. Awasi webcam pada computer
            Pastikan kamera webcam tidak terkoneksi dengan internet jika kamera tidak sedang digunakan.
4. Periksalah konfigurasi akun jejaring sosial anak
            Wall Facebook adalah tempat untuk berbagi di ranah publik, sama sekali tidak ada batasan, sehingga potensial memunculkan risiko bagi keamanan anak-anak.
5. Jangan mengirimkan informasi rahasia lewat internet
            Informasi yang bersifat rahasia dan pribadi tidak pernah dimintakan lewat e-mail atau chat. Demikian pula Bank, tidak pernah meminta data rekening dan nomor PIN. Hal ini sangat penting dan oleh sebab itu perlu ditanamkan kepada anak-anak.
6. Jangan membalas pesan-pesan yang bernada melecehkan
            Pada situasi dimana anak mendapatkan pesan yang bernada melecehkan di internet, sampaikan kepadanya untuk tidak perlu membalas.Karena umumnya respon reaktif seperti itulah yang diinginkan oleh pengirim. Jika kiriman pesan tersebut berulang kembali, laporkan pada pihak berwajib. Hal tersebut harus dipahami oleh orangtua.
7. Tidak semua yang ada di internet itu benar
             Anak-anak harus diberitahu bahwa tidak seluruhnya dari informasi yang ada di internet berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Belakangan ini, mudah sekali mendapatkan segala hal dari internet. Itu sebabnya disarankan kepada user untuk ekstra hati-hati ketika memperoleh informasi dari internet.
8. Bukalah jalur komunikasi
            Berkomunikasi secara terbuka dengan anak sangat penting untuk membahas tentang keamanan mereka. Sekaligus merupakan cara terbaik untuk mendorong anak-anak agar bersedia berbagi tentang apa yang ditakutkan, apa yang menarik bagi mereka daripada serangkaian peraturan yang menekan, dan hukuman.

2. Antisipasi Dampak Negatif Penggunaan Handphone
            Untuk meminimalkan dampak negatif dari penggunaan HP tersebut maka diperlukan kerjasama dan peran yang besar dari pihak sekolah, lingkungan tempat tinggal serta yang sangat penting adalah dari lingkungan keluarga, pentingnya peran dan perhatian dari orang tua yang masih memiliki anak yang duduk di bangku sekolah dasar. Demi tercapainya hal tersebut sekarang ini sudah dapat ditemui beberapa SD yang menetapkan peraturan bahwa para siswa dilarang menggunakan Hand Phone (HP). Misalnya saja di SD Al-Ashar pondok labu, meski pada kenyataannya masih ada saja yang tertangkap basah membawa barang tersebut.
Tentunya aturan tersebut dibuat dengan adanya tujuan tertentu, yaitu agar para siswa tidak terganggu dan tidak sibuk sendiri dengan HP-nya saat proses belajar-mengajar telah berlangsung. Mereka baru dapat menggunakan HP tersebut saat pulang sekolah. Hal ini tentunya sudah terdapat kesepakatan antara pihak sekolah dengan orang tua murid. Yang lebih mengkhawatirkan adalah maraknya peredaran video dan gambar-gambar porno sehingga sangat mudah mereka untuk memperolehnya. Dan untuk menanggulangi hal tersebut maka sejak kelas 5 SD di sekolah ini diadakan pengenalan dini tentang perbedaan jenis kelamin dan bagaimana cara mengatisipasi gambar atau tayangan yang tidak semestinya, Lain halnya dengan SDN Pondok kelapa 3 Pagi yang menerapkan aturan yang lebih longgar bila dibandingkan dengan peraturan yang ditetapkan oleh SD Islam Al-Ashar Pondok Labu. Disana anak-anak diperkenankan membawa HP, hanya saja saat proses belajar-mengajar dilaksanakan HP dikumpulkan dalam keranjang dan baru bisa diambil saat istirahat atau pulang sekolah. Peraturan ini dibuat sejak maraknya HP, sebab dulu pernah didapati saat berlangsungnya proses belajar-mengajar ada seorang  siswa yang main HP. Kesepakatan tentang peraturan tersebut dibuat secara tertulis, disampikan kepada siswa secara lesan dan disosialisasikan kepada para wali murid saat rapat awal tahun ajaran. Sejauh ini belum pernah didapati kasus penyebaran sms porno ke HP para siswa. Dan jika memang ditemukan maka sms itu akan segera di hapus oleh pihak sekolah dan akan langsung memanggil orang tua murid tersebut serta memberi himbauan agar orang tua juga turut serta dalam memberi pengarahan kepada anak-anaknya. Intinya di sini adalah adanya komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua melalui pendekatan-pendekatan yang orang tua lakukan kepada anak agar anak merasa nyaman berada di sampingnya dan dengan senang hati mau mendengarkan nasehat-nasehatnya.

3. Antisipasi Dampak Negatif Televisi
            Bagaimanapun juga kehadiran televisi merupakan sebuah kebutuhan, tidak sekadar sebagai sarana untuk memudahkan kita mengakses setiap informasi tapi juga berperan sebagai sarana penghibur yang mudah untuk kita dapatkan. Tetapi, tetap saja efek negatif selalu ada dan ini perlu untuk diantisipasi secara serius. Apalagi kalau yang terkena dampaknya adalah anak-anak yang notabene mereka akan menjadi iron stock di masa datang. Secara khusus penulis berharap orang tua yang secara langsung berhubungan dan berkaitan dengan pengaruh televisi terhadap anak-anak bisa mengambil langkah-langkah nyata. Walaupun tidak menutup kemungkinan memberikan alternatif solusi terhadap pihak terkait seperti pihak media televisi dan para pemerhati media secara umum. Pertama, jelas perlu ada sosialisasi secara massif kepada para orang tua tentang bahaya program yang ada di televisi pada setiap media yang ada, termasuk koran ini dan juga diperlukan kewaspadaan yang penuh dengan tidak membiarkan anak-anak menonton televisi dengan bebas. Meskipun label pihak televisi yang diberikan adalah acara untuk anak. Kedua, perlu penjagaan program acara televisi secara langsung dengan cara mendampingi waktu anak-anak menonton televisi dan sekaligus bisa memberi penjelasan saat dibutuhkan. Untuk itu, kesiapan orang tua untuk mendampingi di tengah kesibukan seabrek kegiatan mutlak diperlukan. Ketiga, perlu diupayakan pemberdayaan masyarakat dengan diadakan lembaga kontrol yang bisa memberi masukan dan kajian kritis tentang isi program siaran televisi dan dampak yang ada.

4.PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
            Semakin kedepan tekhnologi informasi ini semakin canggih dengan banyaknya fasilitas yang dapat kita gunakan (multimedia) bayangkan saja; saat ini hanya dengan komputer kita dapat melakukan aktifitas pekerjaan yang cakupannya sangat luas tergantung kita yang membutuhkan seperti mengetik,print,pemograman,perhitungan,pemutaran audio-video dan imternet,memang benar perkembangan IT memilik dampak positif tapi di samping itu juga memiliki pengaruh buruk bagi perkembangan anak bangsa. Untuk itu di perlukanya kerja sama semua pihak guna meminimalisir serta mengatasi dampak negatif tersebut.Dampak negatif perkembangan IT terjadi dalam berbagai lingkungan misal di lingkungan keluarga yang sering mengganggu perkembangan anak adalah televisi dengan segala kepolosan yang dimilikinya, belum tentu mereka mampu menginterpretasikan apa yang mereka saksikan di layar televisi dengan tepat dan benar.serta membuat anak menjadi kecanduhan,sedangkan di lingkungan masyarakat sering di jumpai warnet  membuat anak menjadi malas belajar karena bermain game komputer.Bermain game juga bisa membuat anak melakukan tindakan tindakan kriminal atau tindakan yang melanggar norma seperti mencuri uang orang tua,dan tak luoput pula bahaya internet yg merajalela seperti konten-konten yang tak layak di tonton oleh anak anak, lalu pada lingkungan sekolah IT yg paling sering menggangu adalah HP selain menggangu kegiatan belajar mengajar karena merusak konsentrasi siswa,HP yang memiliki fitur canggih seperti video dapat menyebabkan anak berpotensi menyimpan film yang tidak layak untuk di lihat.Untuk itu sekali lagi saya tekankan perlu adanya perhatian serius dari berbagai pihak tentang dampak negatif perkembangan IT pada anak anak.




    

 




               



0 komentar:

Posting Komentar

 
;