BAB
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam
peradaban manusia kini tehknologi informasi berkembang dengan sangat pesat kemajuan
teknologi itupun semakin menjalar, perangkat teknologi saat ini tidak hanya
dipakai oleh kalangan tertentu tetapi sudah sangat meluas dari lingkungan kota
hingga lingkungan pedesaan, dimana semuanya mungkin sudah dapat mengerti dasar
dasar pemakaian alat tehknologi
informasi dengan mudahnya sebut saja pemakaian komputer,
hingga pemakaian teknologi komunikasi seperti handphone kini merambah semua usia dari anak-anak remaja hingga orang
dewasa
Pada
zaman dahulu kala perkembangan teknologi informasi tentu tidak seperti saat
ini, dahulu komputer digunakan sekedar untuk menyelesaikan masalah
perhitungan,pekerjaan, mengetik
ampai pemrogaman namun kini sejak berkuasanya tekhnologi
jaringan dimana komputer dapat berhubungan dalam jarak yang sangat jauh sekalipun
dimana komunikasi dengan komputer pun dapat dilakukan.
Semakin
kedepan tekhnologi informasi ini semakin canggih dengan banyaknya fasilitas
yang dapat kita gunakan (multimedia) bayangkan saja; saat ini hanya dengan
komputer kita dapat melakukan aktifitas pekerjaan yang cakupannya sangat luasi Memang benar perkembangan IT memilik dampak
positif tapi di samping itu juga memiliki pengaruh buruk bagi perkembangan anak
bangsa
.
.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis
menarik beberapa rumusan masalah yang insyaAllah akan dijawab melalui
penelitian ilmiah dan menjadi pembahasan dalam makalah ini yaitu:
1 Bagaimana sejarah dan
pengertian IT?
2 Perangkat IT yang paling populer
di Indonesia serta dampak negatifnya
3 Bagaimana cara antisipasi dampak
negatif tersebut?
C. TUJUAN PENULISAN
Makalah
ini di maksudkan untuk membahas:
1.Sejarah dan pengertian IT
2.Perangkat IT yang paling populer
di Indonesia serta dampak negatifnya.
3.Cara antisipasi dampak
negatif IT tersebut.
D. MANFAAT
Manfaat mangkalah ini adalah memberi tambahan wawasan
kepada calon pendidik maupun yang sudah menjadi pendidik tetang dampak negatif
serta perangangkat IT apa saja yg sering menggangu perkembangan anak anak usia
sekolah dasar dan mengerti bagaimana cara antisipasinya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
SEJARAH & PENGERTIAN IT
Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi
yang disampaikan oleh orang lain tetapi itu tidak bertahan secara lama karena
Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima
itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas.
Setelah itu teknologi penyampaian
informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh.
Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu
informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman
purba masih ada sampai sekarang
sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin
disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien
dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat
dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti
dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan
informasi.
Kemudian,
teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi.
Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di
area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Teknologi
Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah Information technology
(IT) adalah istilah umum yang
menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah,
menyimpan mengomunikasikan informasi
B. PERANGKAT IT YG PALING POPULER DI INDONESIA SERTA DAMPAK NEGATIFNYA
1. Komputer
Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat
ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak
dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi
negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan
dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak.pengaruh pengaruh buruk
komputer adalah sebagai berikut:
a.
Pengaruh buruk dari game komputer
Salah satu contoh pengaruh buruknya adalah dari kemungkinan anak,
kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games yang
menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar
pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah
pemicu munculnya perilaku-perilaku menyimpang pada anak.
b. Pengarug buruk lewat internet
Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang
baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan
banyaknya informasi
buruk yang terdapat di internet. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan
lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang
menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi
muatan seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet.
c. Pengaruh terlalu sering menggunakan komputer
Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas
menulis,menggambar
ataupun melakukan aktifitas sosial Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal
orang tua tidak
membuat aturan bermain komputer.
2. Handphone (HP)
Pada saat ini, banyak anak muda yang
menggunakan barang elektronik yang sudah canggih. Salah satunya adalah
HandPhone(HP), yang sering kita gunakan untuk alat berkomunikasi. HandPhone
yang kita gunakan umumnya digunakan untuk berkomunikasi, tapi tidakkah anda tau
bahwa anak muda sering menyalah gunakannya,yaitu untuk melihat hal-hal yang
semestinya tidak patut mereka lihat apalagi sebagai pelajar. Bayangkan jika
para pelajar melihat hal-hal seperti itu. Sekalipun belum ada pembuktian secara
akademis, bahwa maraknya peristiwa penyimpangan seksual dan pernikahan dini
saat ini adalah didorong oleh penyalah gunaan tekologi seperti situs porno di
HP. Rancangan Undang-Undang agar pelajar tidak diperbolehkan membawa handphone
diperbincangkan di mana-mana. Perilaku pelajar dewasa ini semakin menjadi-jadi.
Tak sedikit pelajar yang ketahuan menyimpan video dan foto yang tidak senonoh
di handphone. Belum lagi, handphone juga digunakan untuk tukar-tukanran jawaban
ujian. Sebagaimana perkembangan zaman yang modern untuk lebih
jelasnya dampak negatif dari pemakain handphon adalah sebagai berikut:
a. Menggangu perkembangan anak
Dengan canggihnya fitur-fitur yang
tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu
siswa dalam menerima pelajaran di sekolah? Tidak jarang mereka disibukkan
dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga
mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek
(curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan
sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan
menjadi budak teknologi.
b. Efek radiasi
Selain berbagai kontroversi di
seputar dampak negatif penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk
terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati dan bijaksana dalam
menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang
tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan
menggunakan HP secara permane orang tua dapat memberi nasehat bahwa
ia belum waktunya untuk mengunakan HP.
c. Rawan Kriminal
Pelajar adalah
target utama dari penjahat terutama pencuri,ia dapat dengan mudahnya mengambil
HP dari seorang anak serta bayak sekali kasus penculikan anak yang di sebabkan
para pelaku melihat barang bawaan anak anak yang mewah.
d.Sangat berpotensi mempengaruhi sikap
dan perilaku siswa
Jika tidak ada kontrol dari guru dan
orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung
unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak di lihat
seorang pelajar.
e. Pemborosan
Dengan mempunyai HP, maka
pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal
yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja.
3. Televisi
(TV)
Dengan segala potensi
yang dimilikinya itu, televisi telah mendatangkan banyak perdebatan yang tidak
kunjung berakhir. Bagi orang dewasa, mungkin apa yang ditampilkan oleh televisi
itu bukanlah sebuah masalah besar, sebab mereka sudah mampu memilih, memilah
dan memahami apa yang ditayangkan di layar televisi. Namun bagaimana dengan
anak-anak dengan
segala kepolosan yang dimilikinya, belum tentu mereka mampu menginterpretasikan
apa yang mereka saksikan di layar televisi dengan tepat dan benar. Padahal Keith
W. Mielke sebagaimana dikutip oleh Arini Hidayati
dalam bukunya berjudul ‘Televisi dan Perkembangan Sosial Anak’ mengatakan
bahwa: “Masalah paling mendasar bukanlah jumlah jam yang dilewatkan si anak
untuk menonton televisi, melainkan program-program yang ia tonton dan bagaimana
para orang tua serta guru memanfaatkan program-program ini untuk sedapat
mungkin membantu kegiatan belajar mereka.”(1998:74). Dari kutipan tersebut
diatas jelas bahwa yang harus diwaspadai oleh para guru dan orang tua adalah
acara apa yang ditonton anak di televisi itu dan bukannya berapa lama anak
menonton televisi. Padahal kecenderungan yang ada justru sebaliknya. Orang tua
jarang benar-benar memperhatikan apa yang ditonton anak-anaknya dan lebih
sering melarang anak-anak agar jangan menonton televisi terlalu lama karena
bisa mengganggu jam belajar mereka. Disamping itu, apakah pernah pula terbersit
dalam benak orang tua untuk ikut menonton tayangan-tayangan televisi yang
diklaim sebagai tayangan untuk anak-anak? Pernahkan orang tua memperhatikan,
apakah tayangan untuk anak itu memang sesuai dengan usianya? Padahal disinilah
peran orangtua menjadi sangat penting artinya. Orang tualah yang menjadi guru,
pembimbing, pendamping dan pendorong pertumbuhan anak yang paling utama. Dari
orangtualah anak pertama kali belajar tentang sesuatu kebenaran dan kemudian
menanamkan kepercayaan atas kebenaran itu. (Ibid) Sudah menjadi tanggung jawab
orang tua pula untuk selalu mendampingi anak-anak dalam menonton televisi,
memberikan pengertian dan penjelasan atas apa yang tidak dimengerti oleh
anak-anak. Memberikan penjelasan kenapa suatu tindak kekerasan bisa terjadi dan
apa akibat dari semua itu. Orang tua juga harus jeli dalam melihat
program-program acara televisi yang ditonton oleh anak. Apakah cocok dengan
usianya, apakah bersifat mendidik atau justru malah merusak moral si anak.
Mungkin sebagai orang tua, tidak akan kesulitan untuk langsung melarang seorang
anak untuk menonton film-film dewasa yang mengandung unsur seks dan kekerasan
secara vulgar, karena dengan memandang sepintas lalu saja sudah jelas diketahui
bahwa acara tersebut tidak cocok untuk anak. Tetapi pernahkah orangtua
mengamati film-film kartun yang kelihatannya memang sudah layak menjadi
konsumsi anak-anak? Pernahkah orang tua peduli bahwa berbagai tayangan film
kartun Jepang yang mempertontonkan heroisme, seperti film seri Kenji, Dragon
Ball dan sebagainya telah menyebabkan seorang anak menjadi seorang yang
agresif? Demikian pula dengan tayangan film-film kartun yang penuh romantisme
seperti Sailor Moon? Dan bagaimana pula dengan film-film yang lain? Sebuah
penelitian menyebutkan bahwa tingkat pornografi pada film kartun anak-anak itu
cukup tinggi, dan diantara film-film kartun anak di Asia, film kartun produksi
Jepang menempati posisi paling tinggi dalam penayangan unsur pornografi. Sebagai
contoh, Film Seri Crayon Sinchan yang sekarang begitu di gemari di Indonesia,
ternyata di Jepang sendiri film tersebut tidak diperuntukkan untuk konsumsi
anak-anak melainkan untuk konsumsi orang dewasa yang ingin kembali ke masa
kanak-kanak. Akibatnya saat ini muncul perdebatan yang cukup seru dalam
membahas masalah film seri Crayon Sinchan ini. Sebuah tulisan di Jawa Pos yang
mengetengahkan keprihatinan terhadap film tersebut mengatakan bahwa sosok
Sinchan itu tidak cocok untuk menjadi teladan bagi anak-anak. Sinchan sering
bertindak kurang ajar dan kekurang ajarannya itu sering mengarah ke masalah
seks. Sebagai anak kecil, Sinchan sering bermimpi tentang perempuan-perempuan
dengan bikini dan ia pun senang sekali menyingkapkan rok ibunya. Memang
dikatakan oleh Joseph T. Klapper
bahwa media bukanlah penyebab perubahan satu-satunya melainkan ada
faktor-faktor lain yang menengahi (mediating factors). Namun
bagaimanapun juga, jika mengacu pada teori efek media maka terdapat teori
Belajar, dimana seseorang itu belejar melakukan sesuatu dari media. Seorang
anak bisa dengan fasihnya menirukan ucapan atau lagu-lagu yang di dengarnya di
televisi. Mereka pun dengan segala kepolosan dan keluguannya sering pula
menirukan segala gerak dan tingkah laku tokoh idolanya di televisi. Dengan
demikian tidaklah mustahil jika anak-anak pun akan menirukan kenakalan Sinchan
dengan segala kekurang ajarannya. Atau menirukan tindakan Superman ketika
menumpas kejahatan dengan memukuli anak lain yang dianggapnya sebagai musuh.
Dan ini menjadi langkah pembenar setiap anak-anak berbuat sesuatu, yang bisa
jadi melanggar norma umum yang ada di tengah masyarakat kita.
C. CARA ANTISIPASI DAMPAK NEGATIF PERKEMBANGA IT
1. Antisipasi
Dampak Degatif Komputer
a. Antisipasi anak yg keseringan
bermain komputer dan game komputer
Berikan
kesempatan pada anak untuk belajar dan berinteraksi dengan komputer sejak dini.
Apalagi mengingat penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari
pada saat ini dan masa yang akan datang.
Perhatikan bahwa komputer juga punya
efek-efek tertentu, termasuk pada fisik seseorang. Karena perhatikan juga
amsalah tata ruang dan pencahayaan. Cahaya yang terlalu terang dan jarak
pandangan terlalu dekat dapat mengganggu indera penglihatan anak.
Pilihlah perangkat lunak tertentu yang
memang ditujukan untuk anak-anak. Sekalipun yang dipilih merupakan program
edutainment ataupun games, sesuaikan selalu dengan usia dan kemampuan anak.
Perhatikan
keamanan anak saat bermain komputer dari bahaya listrik. Jangan sampai terjadi
konsleting atau kemungkinan kesetrum terkena bagian tertentu dari badan Central
Processing Unit (CPU) komputer.
Carikan anak meja atau kursi yang
ergonomis (sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh anak), yang nyaman bagi anak
sehingga anak dapat memakainya dengan mudah. Jangan sampai mousenya terlalu
tinggi, atau kepala harus mendongak yang dapat menyebabkan kelelahan. Alat
kerja yang tidak ergonomis juga tidak baik bagi anatomi anak untuk jangka
panjang.
Bermain komputer bukan satu-satunya
kegiatan bagi anak. Jangan sampai anak kehilangan kegiatan yang bersifat sosial
bersama teman-teman karena terlalu asik bermain komputer.
b. Antisipasi efek negatif internet bagi anak
Berikut 9 kiat yang
bisa digunakan sebagai tameng untuk mengamankan anak-anak dari konten negatif
di internet, menurut perusahaan keamanan Eset, Kamis (25/8/2011).
1. Buatlah akun dan username tersendiri
untuk anak
Anak-anak harus
punya akun sendiri di PC, dan memiliki username sendiri. Inilah satu-satunya
cara yang efisien untuk mengawasi aktifitas apa saja yang dilakukannya di
internet dan orangtualah yang
menjadi sistem administratornya.
2. Awasi situs-situs yang dikunjungi anak
lewat browsing record
Jika ditemukan
record yang terhapus, bisa menjadi pertanda awal jika ada yang dirahasiakan.
Diskusikanlah dengan anak Anda tentang hal itu.
3. Awasi webcam pada computer
Pastikan kamera
webcam tidak terkoneksi dengan internet jika kamera tidak sedang digunakan.
4. Periksalah konfigurasi akun jejaring
sosial anak
Wall Facebook
adalah tempat untuk berbagi di ranah publik, sama sekali tidak ada batasan,
sehingga potensial memunculkan risiko bagi keamanan anak-anak.
5. Jangan mengirimkan informasi rahasia
lewat internet
Informasi yang
bersifat rahasia dan pribadi tidak pernah dimintakan lewat e-mail atau chat. Demikian pula Bank, tidak pernah meminta
data rekening dan nomor PIN. Hal ini sangat penting dan oleh sebab itu perlu
ditanamkan kepada anak-anak.
6. Jangan membalas pesan-pesan yang bernada
melecehkan
Pada situasi dimana
anak mendapatkan pesan yang bernada melecehkan di internet, sampaikan kepadanya
untuk tidak perlu membalas.Karena umumnya respon reaktif seperti itulah yang
diinginkan oleh pengirim. Jika kiriman pesan tersebut berulang kembali,
laporkan pada pihak berwajib. Hal tersebut harus dipahami oleh orangtua.
7. Tidak semua yang ada di internet itu
benar
Anak-anak harus diberitahu bahwa tidak
seluruhnya dari informasi yang ada di internet berasal dari sumber yang dapat
dipercaya. Belakangan ini, mudah sekali mendapatkan segala hal dari internet.
Itu sebabnya disarankan kepada user untuk ekstra hati-hati ketika memperoleh
informasi dari internet.
8. Bukalah jalur komunikasi
Berkomunikasi secara
terbuka dengan anak sangat penting untuk membahas tentang keamanan mereka.
Sekaligus merupakan cara terbaik untuk mendorong anak-anak agar bersedia
berbagi tentang apa yang ditakutkan, apa yang menarik bagi mereka daripada
serangkaian peraturan yang menekan, dan hukuman.
2. Antisipasi Dampak Negatif
Penggunaan Handphone
Untuk meminimalkan
dampak negatif dari penggunaan HP tersebut maka diperlukan kerjasama dan peran
yang besar dari pihak sekolah, lingkungan tempat tinggal serta yang sangat
penting adalah dari lingkungan keluarga, pentingnya peran dan perhatian dari
orang tua yang masih memiliki anak yang duduk di bangku sekolah dasar. Demi
tercapainya hal tersebut sekarang ini sudah dapat ditemui beberapa SD yang
menetapkan peraturan bahwa para siswa dilarang menggunakan Hand Phone (HP).
Misalnya saja di SD Al-Ashar pondok labu, meski pada kenyataannya masih ada
saja yang tertangkap basah membawa barang tersebut.
Tentunya aturan tersebut dibuat dengan adanya tujuan tertentu, yaitu agar para siswa tidak terganggu dan tidak sibuk sendiri dengan HP-nya saat proses belajar-mengajar telah berlangsung. Mereka baru dapat menggunakan HP tersebut saat pulang sekolah. Hal ini tentunya sudah terdapat kesepakatan antara pihak sekolah dengan orang tua murid. Yang lebih mengkhawatirkan adalah maraknya peredaran video dan gambar-gambar porno sehingga sangat mudah mereka untuk memperolehnya. Dan untuk menanggulangi hal tersebut maka sejak kelas 5 SD di sekolah ini diadakan pengenalan dini tentang perbedaan jenis kelamin dan bagaimana cara mengatisipasi gambar atau tayangan yang tidak semestinya, Lain halnya dengan SDN Pondok kelapa 3 Pagi yang menerapkan aturan yang lebih longgar bila dibandingkan dengan peraturan yang ditetapkan oleh SD Islam Al-Ashar Pondok Labu. Disana anak-anak diperkenankan membawa HP, hanya saja saat proses belajar-mengajar dilaksanakan HP dikumpulkan dalam keranjang dan baru bisa diambil saat istirahat atau pulang sekolah. Peraturan ini dibuat sejak maraknya HP, sebab dulu pernah didapati saat berlangsungnya proses belajar-mengajar ada seorang siswa yang main HP. Kesepakatan tentang peraturan tersebut dibuat secara tertulis, disampikan kepada siswa secara lesan dan disosialisasikan kepada para wali murid saat rapat awal tahun ajaran. Sejauh ini belum pernah didapati kasus penyebaran sms porno ke HP para siswa. Dan jika memang ditemukan maka sms itu akan segera di hapus oleh pihak sekolah dan akan langsung memanggil orang tua murid tersebut serta memberi himbauan agar orang tua juga turut serta dalam memberi pengarahan kepada anak-anaknya. Intinya di sini adalah adanya komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua melalui pendekatan-pendekatan yang orang tua lakukan kepada anak agar anak merasa nyaman berada di sampingnya dan dengan senang hati mau mendengarkan nasehat-nasehatnya.
Tentunya aturan tersebut dibuat dengan adanya tujuan tertentu, yaitu agar para siswa tidak terganggu dan tidak sibuk sendiri dengan HP-nya saat proses belajar-mengajar telah berlangsung. Mereka baru dapat menggunakan HP tersebut saat pulang sekolah. Hal ini tentunya sudah terdapat kesepakatan antara pihak sekolah dengan orang tua murid. Yang lebih mengkhawatirkan adalah maraknya peredaran video dan gambar-gambar porno sehingga sangat mudah mereka untuk memperolehnya. Dan untuk menanggulangi hal tersebut maka sejak kelas 5 SD di sekolah ini diadakan pengenalan dini tentang perbedaan jenis kelamin dan bagaimana cara mengatisipasi gambar atau tayangan yang tidak semestinya, Lain halnya dengan SDN Pondok kelapa 3 Pagi yang menerapkan aturan yang lebih longgar bila dibandingkan dengan peraturan yang ditetapkan oleh SD Islam Al-Ashar Pondok Labu. Disana anak-anak diperkenankan membawa HP, hanya saja saat proses belajar-mengajar dilaksanakan HP dikumpulkan dalam keranjang dan baru bisa diambil saat istirahat atau pulang sekolah. Peraturan ini dibuat sejak maraknya HP, sebab dulu pernah didapati saat berlangsungnya proses belajar-mengajar ada seorang siswa yang main HP. Kesepakatan tentang peraturan tersebut dibuat secara tertulis, disampikan kepada siswa secara lesan dan disosialisasikan kepada para wali murid saat rapat awal tahun ajaran. Sejauh ini belum pernah didapati kasus penyebaran sms porno ke HP para siswa. Dan jika memang ditemukan maka sms itu akan segera di hapus oleh pihak sekolah dan akan langsung memanggil orang tua murid tersebut serta memberi himbauan agar orang tua juga turut serta dalam memberi pengarahan kepada anak-anaknya. Intinya di sini adalah adanya komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua melalui pendekatan-pendekatan yang orang tua lakukan kepada anak agar anak merasa nyaman berada di sampingnya dan dengan senang hati mau mendengarkan nasehat-nasehatnya.
3. Antisipasi Dampak Negatif
Televisi
Bagaimanapun juga kehadiran televisi merupakan
sebuah kebutuhan, tidak sekadar sebagai sarana untuk memudahkan kita mengakses
setiap informasi tapi juga berperan sebagai sarana penghibur yang mudah untuk
kita dapatkan. Tetapi, tetap saja efek negatif selalu ada dan ini perlu untuk
diantisipasi secara serius. Apalagi kalau yang terkena dampaknya adalah
anak-anak yang notabene mereka akan menjadi iron stock di masa datang.
Secara khusus penulis berharap orang tua yang secara langsung berhubungan dan
berkaitan dengan pengaruh televisi terhadap anak-anak bisa mengambil
langkah-langkah nyata. Walaupun tidak menutup kemungkinan memberikan alternatif
solusi terhadap pihak terkait seperti pihak media televisi dan para pemerhati
media secara umum. Pertama, jelas perlu ada sosialisasi secara massif kepada
para orang tua tentang bahaya program yang ada di televisi pada setiap media
yang ada, termasuk koran ini dan juga diperlukan kewaspadaan yang penuh dengan
tidak membiarkan anak-anak menonton televisi dengan bebas. Meskipun label pihak
televisi yang diberikan adalah acara untuk anak. Kedua, perlu penjagaan program
acara televisi secara langsung dengan cara mendampingi waktu anak-anak menonton
televisi dan sekaligus bisa memberi penjelasan saat dibutuhkan. Untuk itu,
kesiapan orang tua untuk mendampingi di tengah kesibukan seabrek kegiatan
mutlak diperlukan. Ketiga, perlu diupayakan pemberdayaan masyarakat dengan
diadakan lembaga kontrol yang bisa memberi masukan dan kajian kritis tentang
isi program siaran televisi dan dampak yang ada.
4.PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Semakin kedepan
tekhnologi informasi ini semakin canggih dengan banyaknya fasilitas yang dapat
kita gunakan (multimedia) bayangkan saja; saat ini hanya dengan komputer kita
dapat melakukan aktifitas pekerjaan yang cakupannya sangat luas tergantung kita
yang membutuhkan seperti
mengetik,print,pemograman,perhitungan,pemutaran audio-video dan imternet,memang
benar perkembangan IT memilik dampak positif tapi di samping itu juga memiliki
pengaruh buruk bagi perkembangan anak bangsa. Untuk itu di perlukanya kerja
sama semua pihak guna meminimalisir serta mengatasi dampak negatif
tersebut.Dampak negatif perkembangan IT terjadi dalam berbagai lingkungan misal
di lingkungan keluarga yang sering mengganggu perkembangan anak adalah televisi
dengan
segala kepolosan yang dimilikinya, belum tentu mereka mampu menginterpretasikan
apa yang mereka saksikan di layar televisi dengan tepat dan benar.serta membuat anak menjadi kecanduhan,sedangkan di
lingkungan masyarakat sering di jumpai warnet
membuat anak menjadi malas belajar karena bermain game komputer.Bermain
game juga bisa membuat anak melakukan tindakan tindakan kriminal atau tindakan
yang melanggar norma seperti mencuri uang orang tua,dan tak luoput pula bahaya
internet yg merajalela seperti konten-konten yang tak layak di tonton oleh anak
anak, lalu pada lingkungan sekolah IT yg paling sering menggangu adalah HP
selain menggangu kegiatan belajar mengajar karena merusak konsentrasi siswa,HP
yang memiliki fitur canggih seperti video dapat menyebabkan anak berpotensi
menyimpan film yang tidak layak untuk di lihat.Untuk itu sekali lagi saya
tekankan perlu adanya perhatian serius dari berbagai pihak tentang dampak
negatif perkembangan IT pada anak anak.
0 komentar:
Posting Komentar